MOSKOW - Rusia mengerahkan sebuah resimen rudal yang dilengkapi dengan sistem rudal pertahanan udara S-400 di pinggiran Moskow. Rusia menyebut resimen dengan sistem rudal canggih itu dalam posisi siaga tempur.

“Regu pasukan tempur SAM (surface-to-air missile) kedirgantaraan Region Moskow telah menempatkan sistem rudal pertahanan udara baru S-400 Triumph ke dalam layanan, dan telah pergi untuk misi tempur guna perlindungan udara Moskow dan wilayah industri Rusia tengah,” bunyi pernyataan Kementrian Pertahanan untuk Informasi dan Komunikasi Massa kepada Interfax.

Menurut kementerian itu, pada bulan Desember, sistem SAM baru tiba di tempat tujuan di Region Moskow dari Kapustin Yar di Rusia selatan, di mana berbagai tes peralatan militer berhasil dijalankan.

”Tugas utama dari pasukan rudal anti-pesawat dari Angkatan Dirgantara Rusia adalah untuk pertahanan udara dan melindungi fasilitas penting negara, militer, industri dan energi, serta (melindungi) pasukan Angkatan Bersenjata dan komunikasi transportasi, dari serangan pasukan dirgantara (musuh),” lanjut kementerian itu, yang dikutip Kamis (12/1/2017).

Rusia tak menyebut musuh yang untuk misi tempur tersebut. Namun, Rusia selama ini memantau ketat pengerahan pasukan dan berbagai peralatan perang NATO di Eropa yang berdekatan dengan Rusia.

Sistem rudal pertahanan udara S-400 Triumph dikembangkan oleh produsen sistem pertahanan udara Almaz Antei. Sistem rudal anti-pesawat ini dirancang untuk efisiensi tinggi untuk misi perlindungan terhadap serangan udara baik strategis, cruise, taktis, maupun serangan lain dari jenis rudal balistik.

Sistem S-400 diklaim mampu menghantam target yang bergerak di udara, termasuk pesawat dan rudal jelajah pada jarak 400 kilometer. Selain itu, S-400 juga diklaim bisa menghantam target rudal balistik yang bergerak dengan kecepatan hingga 4,8 kilometer per detik pada ketinggian beberapa meter hingga puluhan kilometer.

Kementerian Pertahanan Rusia mengaku sudah menempatkan empat unit S-400 Triumph ke layanan militer pada tahun 2017. Sistem S-400 sudah dikerahkan di Suriah sejak November 2016 untuk melindungi pasukan Rusia yang bertugas untuk membantu pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

India sudah sepakat membeli sistem rudal pertahanan udara S-400 Rusia. Kesepakatan itu ditandatangi Presiden Vldimir Putin dan Perdana Menteri Narendra Modi Oktober 2016. Pengirimannya akan dimulai tahun 2020.