WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengaku marah dengan adanya serangan terhadap konvoi bantuan kemanusiaan PBB di Suriah. Konvoi bantuan itu diserang saat hendak mengirimkan bantuan ke Aleppo. Serangan itu diduga kuat dilakukan oleh jet tempur Suriah ataupun Rusia. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, jet-jet tempur tersebut melakukan puluhan serangan di sekitar Aleppo, yang beberapa diantaranya mengenai konvoi bantuan kemanusiaan PBB. 

Kelompok yang berbasis di London itu mengatakan, 32 orang tewas dalam serangan tersebut. Dimana, 12 di antaranya adalah anggota tim kemanusiaan PBB.

AS menuturkan, Rusia dan Suriah sangat mengetahui maksud dari keberadaan konvoi itu. Washington memastikan akan segera melakukan kontak dengan Moskow untuk membahas hal ini.

"Tujuan konvoi ini dikenal rezim Suriah dan federasi Rusia dan pekerja bantuan tersebut tewas dalam usaha mereka untuk memberikan bantuan kepada rakyat Suriah," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS John Kirby dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Selasa (20/9).

"AS akan mengangkat isu ini secara langsung dengan Rusia. Mengingat pelanggaran berat terhadap Penghentian Permusuhan, kita akan menilai kembali prospek masa depan untuk kerjasama dengan Rusia," sambungnya.