BEIJING - Pemerintah China membantah telah melecehkan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama setelah media-media Barat menuduh Beijing tidak menyambut Obama dengan karpet merah saat mendarat di Hangzhou. China mengklaim pihak AS yang menolak tawaran karpet merah untuk Obama. Insiden itu terjadi pada Sabtu pekan lalu ketika pesawat Air Force One mendarat di Hanghzou, di mana Obama tiba untuk menghadiri KTT G-20. Saat Obama keluar dari pintu pesawat, dia berhenti sejenak dan turun dari tangga alternatif yang tidak ada karpet merah.

Pemandangan berbeda ketika para pemimpin dunia lain yang tiba pada hari Minggu. Mereka disambut karpet merah saat pesawat yang membawa mereka mendarat di Hangzhou.

”China memberikan tangga bergulir untuk setiap pemimpin negara yang tiba, tetapi pihak AS mengeluh bahwa seorang sopir tidak berbicara bahasa Inggris dan tidak bisa memahami instruksi keamanan dari AS,” kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri China kepada South China Morning Post.

“Sehingga China mengusulkan bahwa kami bisa menyediakan penerjemah untuk duduk di samping driver, tetapi pihak AS menolak usulan tersebut dan bersikeras bahwa mereka tidak membutuhkan tangga yang disediakan oleh bandara,” kata pejabat yang menolak diidentifikasi itu, yang dikutip Rabu (7/9/2016).

Obama sendiri telah mengabaikan “insiden karpet merah” di bandara Hangzhou. ”Saya tidak akan melebih-lebihkan ketegangan di bandara,” katanya.”Kami juga memiliki jejak yang jauh lebih besar daripada banyak negara lain,” ujarnya.

”Kami punya banyak pesawat, banyak helikopter, banyak mobil, banyak orang. Anda tahu, jika Anda seorang negara tuan rumah, kadang-kadang mungkin merasa sedikit itu terlalu banyak,” ujar Obama.