HANGZHOU - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa AS akan menghadapi perlombaan senjata cybergaya Perang Dingin dengan Rusia. Obama bahkan mengklaim kemampuan AS lebih dari siapa pun. Peringatan Obama itu muncul setelah ada tuduhan bahwa Kremlin ikut campur dalam pemilihan presiden AS. Tuduhan itu tak lepas dari peretasan e-mail Komite Nasional Demokrat (DNC), di mana kubu calon presiden Hillary Clinton menyebut Rusia di balik peretasan e-mail yang dokumennya disebarkan WikiLeaks.

Baik WikiLeaks maupun Putin sudah menegaskan bahwa Rusia tidak terlibat dalam serangan cyber tehadap DNC.

Obama mendesak Putin untuk tidak membiarkan dunia maya menjadi "liar”. Dia lantas mengeluarkan peringatan keras dengan mengatakan; ”Amerika memiliki kemampuan lebih dari siapa pun, baik ofensif maupun defensif.”

Peringatan Obama itu disampaikan selama pertemuan 90 menit dengan Putin di sela-sela KTT G-20 di Hangzhou, China. Obama minta Rusia bertindak secara bertanggung jawab untuk menghindari eskalasi gaya Perang Dingin.

“Saya akan memberitahu Anda bahwa kami memiliki masalah dengan gangguan maya dari Rusia di masa lalu. Kami bergerak ke era baru di sini, di mana sejumlah negara memiliki kapasitas yang signifikan,” ujar Obama.

”Tujuan kami adalah untuk tidak tiba-tiba, di arena cyber, menduplikasi siklus eskalasi yang kami lihat ketika datang ke perlombaan senjata lain di masa lalu,” lanjut Obama.

”Apa yang kita tidak bisa lakukan adalah memiliki situasi di mana tiba-tiba ini menjadi liar, di mana negara-negara yang memiliki kapasitas maya secara signifikan mulai terlibat dalam persaingan yang tidak sehat atau terlibat konflik melalui cara ini,” imbuh Obama, seperti dikutip Telegraph, Senin (5/9/2016).