VATIKAN - Gereja Katolik Roma hari ini, 4 September 2016, menobatkan Bunda Teresa sebagai santa (orang suci). Penerima Nobel Perdamaian untuk Kemanusiaan itu sepanjang hidupnya gigih membantu orang-orang miskin dan terlantar.VATIKAN - Gereja Katolik Roma hari ini, 4 September 2016, menobatkan Bunda Teresa sebagai santa (orang suci). Penerima Nobel Perdamaian untuk Kemanusiaan itu sepanjang hidupnya gigih membantu orang-orang miskin dan terlantar.

Berikut 10 pernyataan Bunda Teresa yang sangat berpengaruh tentang iman dan filsafat hidupnya:

1. "Jika aku menjadi seorang santa -aku akan menjadi salah satu kegelapan. Aku akan hadir dari surga-untuk menyalakan cahaya dalam kegelapan di bumi," katanya. Kutipan ini diambil dari buku Bunda Teresa: Come Be My Light, yang menggambarkan pernyataan misi kehidupannya.

2. "Aku adalah segalanya. Setiap negara saya cintai dan saya adalah anak Allah yang mencintai manusia," kata dia dalam sebuah wawancara pada 1995 ketika ditanya tentang kebangsaan.

3. "Aku lihat orang sekarat, aku menjemputnya. Aku menemukan seseorang yang lapar, aku memberinya makanan. Dia bisa mencintai dan dicintai. Aku tidak melihat warnanya, aku tidak melihat agamanya. Aku tidak melihat apa-apa. Setiap orang apakah dia Hindu, Muslim atau Budha, ia adalah saudaraku, adik saya, "kata dia dalam wawancara yang sama.

4. "Lakukan hal-hal biasa dengan cinta yang luar biasa," kata dia kepada seorang imam yang mengenalnya melalui Misionaris Cinta Kasih.

5. "Cinta dimulai dari rumah, dan bukan berapa banyak yang kita lakukan, tapi berapa banyak cinta yang kita masukkan ke dalam tindakan yang kita lakukan," kata dia, dalam acara penganugerahan Nobel Perdamaian pada 1979.

6. "Marilah kita selalu bertemu satu sama lain dengan senyum, senyum adalah awal dari cinta," kata Bunda Teresa dalam peristiwa yang sama.

7. "Kami takut akan masa depan karena kita membuang-buang hari ini," tulis dia dalam “Di mana Ada Cinta, Ada Allah”.

8. "Masa depan selebihnya berada di tangan Tuhan, saya merasa jauh lebih mudah untuk menerima hari ini karena kemarin sudah berlalu dan besok belum datang dan saya hanya ada untuk hari ini," kata Teresa .

9. "Kami telah diciptakan untuk hal-hal yang lebih besar, untuk mencintai dan dicintai," tulisnya dalam buku yang sama.

10. "Saya tidak setuju dengan cara yang besar dalam melakukan sesuatu. Bagi kami, yang penting adalah seorang individu."

Dosa Modern

Dalam misa persiapan penganugerahan gelar orang suci kepada Bunda Teresa, pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus, mengajak masyarakat untuk menolak godaan ketidakpedulian terhadap kaum yang menderita.

Paus memuji kepedulian Bunda Teresa kepada orang-orang yang sangat miskin dan menderita di India.

"Mengabaikan mereka yang menderita kelaparan, penyakit, atau eksploitasi adalah dosa modern, dosa dari hari ini," kata Paus, seperti yang dilansir Telegraph, pada 3 September 2016.

Upacara yang dilangsungkan pada Sabtu, 3 September 2016, di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, dihadiri ribuan relawan kemanusiaan dari seluruh dunia. Di antara kerumunan, terdapat petugas pemadam kebakaran dan relawan yang menyelamatkan korban gempa 24 Agustus di Italia tengah.

Alun-alun di Vatikan juga akan menampung ratusan ribu pengagum Bunda Teresa, seorang biarawati yang sebelum kematiannya pada 1997 menghabiskan hidupnya untuk menolong dan membantu orang miskin yang menderita dan kelaparan.

Bunda Teresa secara resmi dianugerahi gelar santa pada Minggu siang, 4 September 2016, melalui upacara misa khusus di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Tanggal tersebut dipilih sebagai pengangkatan Bunda Teresa menjadi orang suci atau santa karena bertepatan dengan malam sebelum peringatan kematiannya pada 5 September 1997.

Butuh puluhan tahun bagi Gereja Katolik untuk mengangkat seseorang sebagai orang suci. Namun, untuk Bunda Teresa, hal itu berlangsung sangat cepat di bawah kepemimpinan Paus Fransiskus dan Paus Yohanes Paulus II.***