JAKARTA - Kimia Alizadeh Zenoorin merupakan salah satu dari sejumlah atlet berhijab yang bertarung pada Olimpiade ke-31 tahun 2916 di Rio de Janeiro, Brasil. Gadis berusia 18 tahun ini berhasil mencetak sejarah dengan membawa pulang medali perunggu setelah mengalahkan Nikita Glasnovic dari Swedia di cabang olahraga Women's 57 kilogram Taekwondo yang berlangsung di Rio de Jenairo, Brazil pada Kamis lalu.

Meski belum mendapatkan medali emas namun prestasinya di Olimpiade 2016 ini sangat memebanggakan. Sebab, merupakan pertamakalinya hijabers Iran membawa pulang medali Olimpiade. Kimia pun bangga bisa mengharumkan nama negaranya di kejuaraan dunia tersebut.

"Aku sangat senang karena itu medali pertama yang dibawa pulang oleh gadis Iran. Aku berharap di Olimpiade berikutnya kita akan mendapatkan emas," papar Kimia seperti dilansir dari BuzzFeed.

Kemenangan Kimia juga mampu mempengaruhi sekaligus memberikan semangat kepada para wanita Iran lainnya untuk bisa beraktivitas secara bebas mengingat masyarakat Iran masih banyak yang Islam konservatif. Para wanita di negara itu masih berjuang untuk mendapatkan hak bisa 'bersosialisasi' dengan pria, salah satu contohnya diizinkan menonton pertandingan olahraga langsung di stadion.

Lantas kemenangan Kimia di cabang olahraga taekwondo tidaklah menjadi perdebatan, terutama karena Presiden Iran, Hassan Rouhani, turut bangga dan mengucapkan selamat atas kemenangannya di Olimpiade 2016.

"Setiap orang bangga kepadamu, terutama wanita Iran. Saya harap kamu bahagia selalu," tulis Presiden Hassan di Twitter.

Selain Kimia, peserta asal Mesir, Hedaya Wahba, juga meraih medali perunggu pada acara yang sama.***