QUETTA - bom bunuh diri yang dilengkapi sejumlah peluru di dalamnya, meledak di sebuah rumah sakit di Quetta, Pakistan, Senin (8/8/2016). Sedikitnya 70 orang tewas akibat ledakan tersebut.

Sejumlah saksi mata mengatakan, suasana mencekam terlihat pasca ledakan. Para staf yang selamat berlarian menembus asap hitam sisa ledakan dan mencoba menyelamatan korban yang terluka. 

Pelaku serangan bom bunuh diri ini menyerang di tengah sekitar 200 orang yang berkerumun di RS umum Provinsi Balochistan.

Berdasarkan keterangan otoritas setempat, diperkirakan ada 100 orang yang terluka akibat serangan ini. 

Sebuah rekaman video menunjukkan gambar mayat-mayat yang bergelimangan usai serangan bom.

Beberapa di antara jasad terlihat masih berasap, di tengah genangan darah dan pecahan kaca. Pemandangan itu angat memilukan bagi para korban yang selamat.

Wartawan Kantor Berita AFP  yang melansir kejadian ini dilaporkan berada hanya 20 meter dari lokasi ledakan. 

"Yang muncul pertama kali seusai ledakan adalah kepulan asap hitam yang kotor," kata jurnalis itu. 

"Saya langsung berlari dan melihat sekian banyak mayat terbujur di lantai, dan banhyak pula yang menangis karena terluka. Sungguh lokasi ledakan itu menjadi kolam darah yang dipenuhi jasad dan potongan tubuh manusia," urai dia.

Pervez Masi, salah satu korban yang terluka akibat pecahan kaca, ledakan terasa amat keras, dan mereka tak langsung menyadari apa yang terjadi. 

"Sekian banyak kawan saya menjadi martir. Mereka yang melakukan serangan ini bukan manusia, mereka binatang yang tak punya hati," kata Masi. 

Pihak kepolisian setempat langsung mengonfirmasi kabar tentang ledakan itu. 

"Pelaku ledakan setidaknya membawa bom seberat delapan kilogram yang dikemas dengan pelor," kata Kepala petugas penjinak bom Abdul Razzaq.***