RIO DE JENEIRO - Pemandangan mengharukan terjadi saat acara pesta pembukaan Olimpiade Brasil di Rio de Janeiro, Sabtu (6/8) lalu. Untuk pertama kalinya, kontingen yang berisi atlet dari pengungsi negara yang dilanda konflik mendapat tempat dalam Olimpiade. Sebanyak 10 atlet dari negara seperti Suriah, Sudan Selatan, Ethiopia, dan Republik Demokratik Kongo, mewakili kontingen pengungsi. Mereka disambut sorakan dan tepuk tangan yang luar biasa dari para penonton saat memasuki Stadion Maracana.

Mereka terpilih dari 43 kandidat atlet. Perjuangan mereka untuk mengikuti Olimpiade setelah melalui perjuangan hidup yang luar biasa berat.

Salah satu dari atlet tersebut adalah Yusra Mardini dari Suriah yang baru berusia 18 tahun. Dia kabur dari Suriah dengan saudara-saudara perempuannya menggunakan perahu karet. Yusra dan 20 orang pencari suaka kabur dari Suriah melalui Turki menuju Yunani menggunakan perahu karet.

Perahu karet yang mereka naiki terbalik. Yusra dan saudara-saudara perempuannya melompat ke laut yang sedingin es. Mereka berpelukan dan berpegangan kepada perahu sambil mendayung dengan tangan mereka.

"Awalnya sangat mengerikan tetapi kami berhasil ke pantai setelah beberapa jam mendayung," kata Yusra.

Yusra kini mengikuti cabang renang 100 meter gaya kupu-upu dan gaya bebas.

Sepert halnya kontingen lain, kontingen pengungsi memiliki rombongan pelatih dan staf yang akan membantu mereka.

"Para pengungsi ini tidak memiliki rumah, negara, bendera, dan lagu kebangsaan," kata Presiden International Olympic Comittee, Thomas Bach.

Bach mengatakan rumah mereka sekarang adalah kampung atlet Olimpiade bersama dengan atlet-atlet dunia.

Bach mengatakan kontingen pengungsi ini adalah simbol harapan bagi semua pencari suaka di dunia.

"Kami ingin mengirim pesan kepada dunia bahwa pengungsi adalah manusia yang bisa berguna bagi masyarakat. Para atlet pengungsi ini akan menunjukkan kepada dunia bahwa pengungsi bisa berguna bagi dunia melalui bakat, tenaga, dan semangat mereka, meskipun pernah didera tragedi yang tak terkira" kata Bach.

Menurut data PBB, saat ini ada 21 juta pengungsi di seluruh dunia, di mana trdapat 5 juta orang dari Suriah sendiri.