JAKARTA - Pengalaman unik dialami seorang muslimah Jiva Akbor, saat naik pesawat dari Glasgow ke Malaga. Saat masuk ke pesawat, seorang wanita bule yang duduk di kursi samping memandangnya curiga.

“Aku melihat wajahnya dan dia benar-benar panik, sangat frustasi, dan tidak segera menduduki kursinya,” kata Jiva, dikutip Dream dari laman Metro.co.uk, Kamis 21 Juli 2016.

Di negara-negara Barat memang masih berkembang Islamophobia, pandangan yang mencurigai Islam. Cara pandang seperti ini muncul karena informasi salah yang tersebar melalui berbagai media.

Sehingga, dalam sejumlah kasus, banyak orang cenderung mencurigai umat Muslim, khususnya di negara-negara Barat. Seperti yang dialami oleh Jiva Akbor ini.

“Kemudian aku mendengar pramugari berkata, ‘Anda bisa segera duduk nyonya’,” kata Jiva menirukan pramugari yang mempersilakan perempuan itu.

Namun, perempuan itu masih saja terpaku. Tak segera duduk di kursinya yang tepat di sebelah Jiva. “Aku bingung. Beberapa saat aku berpikir dia punya masalah kesehatan atau sesuatu yang membuatnya panik,” ujar Jiva.

“Saat itu dia melihatku dan berkata, ‘Aku melihatmu menulis pesan dan kamu menulis Allah di sana,” kata Jiva menirukan wanita itu.

Meski terkejut, Jiva dengan perlahan menjelaskan kepada wanita itu bahwa Allah berarti Tuhan dalam bahasa Arab. Dan pramugari pesawat itu mengatakan bahwa wanita tersebut bisa meninggalkan pesawat jika merasa tidak nyaman.

Tapi wanita itu memilih tidak meninggalkan pesawat. Dia memilih duduk di samping Jiva meski masih terlihat bingung. Jiva menjelaskan kepada wanita itu bahwa pesan tersebut dikirim untuk menenangkan temannya yang sedang dirampok.

Tak lama kemudian, Jiva mendengar penyesalan dari perempuan itu. Menyesal karena telah memandang negatif kaum Muslim. “Betapa menakutkannya media bisa membuat kami berpikir seperti ini,” kata Jiva, menirukan wanita itu.

Jiva dan wanita itu kemudian duduk bersebelahan dalam penerbangan selama tiga jam. “Hari ini aku mendapat penerbangan paling menyenangkan dan berkesan dalam hidupku,” tutur Jiva.

“Aku membuat teman yang dipanggil Beverley yang membuat sebuah kesalahan dan menyadarinya,” tambah dia.

Jiva juga sadar bahwa pandangan seperti itu dimunculkan oleh kekuatan tertentu. “Tapi jika kita diberkati Allah bisa dengan mudah mengubahnya dalam perjalanan hidup yang indah,” kata Jiva.

Bahkan, Baverly kemudian mengirimkan pesan kepada Jiva dan mengatakan bahwa dia sangat senang telah bertemu dalam perjalanan tersebut.

“Sangat luar biasa bisa bertemu kamu hari ini. Kamu benar-benar inspiratif dan orang yang baik,” tulis Baverly.***