NEWCASTLE - Seorang mahasiswi bernama Melanie Hartshorn telah membuktikan semangatnya yang luar biasa untuk menyelesaikan kuliah meski tidak bisa berjalan dan mengalami kejang 40 kali dalam sehari akibat penyakit Ehlers-Danlos Syndrome (EDS)? yang dideritanya.

Melanie Hartshorn telah menyelesaikan pendidikan dan sukses meraih gelar Bsc Honours di Biologi, Newcastle University. Hartshorn menggunakan tandu saat wisuda karena dirinya tidak bisa berjalan alias lumpuh.

Selama dua tahun terakhir, dia harus berbaring dan hampir tidak bisa mengangkat kepalanya karena mendertia Ehlers-Danlos Syndrome (EDS)?.

Sindrom ini membuat seluruh sendi terkilir dan membuat kepalanya tenggelam ke dalam tubuhnya. Untuk melanjutkan studi,  dia pun harus mengalami 40 kali kejang dalam sehari.

Hartshorn harus mengerjakan ujian di tandu dan menyelesaiakan sejumlah tugas di rumah. Alhasil, dia sudah bisa lulus dan mendapatkan gelar.

"Hari brilian ini sangat berarti bagi saya dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah membantu saya. Universitas memberikan dukungan fantastis saat mengunjungi saya,” kata Melanie.

Untuk datang ke tempat wisuda, dia pun harus merasakan kesakitan, tetapi dia tetap bertekad untuk datang.

Ibunya, Molly, sangat bangga terhadap anaknya. Sebab, Harsthorn tetap semangat dan tidak mudah menyerah.

"Dia tidak menyerah bahkan setelah dia kehilangan kemampuannya untuk menulis dan membaca, dia telah melalui begitu banyak rintangan. Aku benar-benar bangga padanya,” kata Molly.

Melanie pun menerima sertifikat gelarnya dari wakil rektor untuk Fakultas Ilmu Kedokteran, Prof Chris Day. ***