BEIJING - Pemerintah China diduga telah membunuh 1,5 juta tahanan Falun Gong secara ilegal untuk donor organ. Diperkirakan setiap tahun ada 60-100 ribu tahanan yang diambil organ jantung, ginjal dan levernya secara paksa.

Hal ini disampaikan dalam versi terbaru laporan berjudul “Bloody Harvest: Revised Report into Allegations of Organ Harvesting of Falun Gong Practitioners in China” yang dibuat Sekretaris Negara Kanada David Kilgour bersama pengacara hak asasi manusia, David Matas, dan jurnalis Ethan Gutmann.

Saat meneliti malpraktik yang terjadi di wilayah Asia, mereka menemukan, sejak 1999, pemerintah Cina mengeksekusi para tahanan anggota kelompok meditasi Falun Gong sebagai pendonor organ ilegal. Falun Gong sendiri adalah bentuk meditasi dan olah tubuh yang bertujuan mencapai keseimbangan spiritual.

“Tahun 1999, Partai Komunis Cina menyadari tingginya pertumbuhan jumlah anggota Falun Gong. Mereka takut ideologi (komunisme) akan tergoyahkan dan mulai menahan ribuan anggota itu. Jika menolak, para anggota Falun Gong akan disiksa,” kata Gutmann.

Menurut laporan, para tahanan harus melalui serangkaian tes medis sebelum dimasukkan dalam database donor organ. Lewat cara ini, pemerintah akan mendapatkan calon donor secara cepat.

Para dokter bedah yang diwawancara mengaku tidak ingat berapa jumlah transplantasi organ yang mereka kerjakan tiap hari. Beberapa melakukan transplantasi lever sebanyak enam kali dalam sehari.?

Pemerintah memberi pernyataan resmi bahwa ada 10 ribu transplantasi organ yang dilakukan di Cina. Namun trio peneliti tersebut percaya jumlah aslinya jauh lebih banyak.

“Kita dapat tahu (jumlah transplantasi organ) dengan mudah dari data dua atau tiga rumah sakit terbesar Cina. Perbedaan angka yang besar dari pernyataan pemerintah membuat kami mengambil kesimpulan ada lebih banyak eksekusi tahanan anggota Falun Gong dari yang diberitakan,” ujar Matas, seperti dilansir Independent. “Konklusi utama dari ini adalah Partai Komunis Cina bertanggung jawab atas pembunuhan massal orang-orang tak bersalah.”

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying, memberikan pernyataan dalam konferensi pers: “Cerita mengenai donor organ secara paksa yang terjadi di Cina adalah khayalan dan tak mendasar. Tidak ada bukti kuat untuk mendukungnya.”

Pada 2014, Cina mengumumkan akan mengakhiri praktek eksekusi tahanan untuk donor organ dan akan membuat sistem donor organ sukarela. Namun, berdasarkan laporan tahunan Amnesty International 2015, Cina masih menjadi negara dengan jumlah eksekusi tahanan tertinggi. ***