PERTH - Sebuah insiden bom bensin terjadi di Masjid Thornlie, Perth, Australia Barat, Selasa (28/6) malam, dan mengakibatkan sebuah mobil milik salah seorang jamaah salat tarawih hangus terbakar.

Mobil Toyota Prado itu terparkir bersama tiga mobil lainnya di depan gedung Australian Islamic College (AIC), di mana Masjid Thornlie berada di dalam kompleks AIC. Tiga mobil lain jenis Honda Legend, Volkswagen Passat, dan Toyota Corolla, semuanya pecah kacanya.

Kejadian vandalisme itu berlangsung beberapa saat sebelum pukul 20.00 waktu setempat atau 19.00 WIB, dan lebih dari 100 jamaah sedang beribadah salat Tarawih. Mereka keluar saat terdengar suara ledakan dari mobil yang terbakar.

Saksi mata menyatakan sedikitnya ada tiga orang menggunakan jaket bertopi dengan warna gelap yang berlarian meninggalkan tempat kejadian. Selain membakar mobil, para pelaku juga meninggalkan pesan tertulis yang sangat ofensif terhadap Islam di dinding sekolah AIC.

Menurut salah satu guru AIC, Yahya Adel Ibrahim, menulis di akun Facebook-nya bahwa jamaah shalat Tarawih menuntaskan ibadahnya meskipun serangan bom bensin sedang terjadi di depan masjid. Aksi teror ini, kata Kepala Sekolah AIC, Dr Abdullah Khan, adalah yang paling parah yang pernah terjadi selama beberapa tahun terakhir.

Tahun 2014, Masjid Thornlie juga menjadi sasaran grafiti yang ofensif terhadap Islam. Sebuah masjid di Rockingham di tahun yang sama pun dicoret-coret dengan cat.

"Kami memahami para pelaku teror ini bukanlah perwakilan dari mayoritas komunitas Australia," ujarnya seperti dikutip PerthNow.com.au, sembari menegaskan bahwa sekolah tetap akan buka hari ini tanpa terpengaruhi insiden tadi malam.

Insiden bernuansa kebencian terhadap komunitas Islam pernah juga terjadi di kampus Universitas Australia Barat (UWA) pada 6 Desember 2015 lalu. Sebuah penggalan kepala babi dibuang di toilet yang terletak di depan musholla. Di toilet itu pula jamaah pria mengambil wudhu. ***