TEXAS – Dampak referendum Inggris yang dimenangkan kelompok Brexit pada 23 Juni 2016 lalu benar-benar berbuntut panjang. Sejumlah daerah di beberapa negara ingin melakuan hal yang sama yakni ingin berpisah dari negara induk. Tak terkecuali negara bagian di AS ini, warga ingin merdeka dan berpisah dari negara super power tersebut.

Negara bagian Amerika Serikat yang terkenal dengan karakter koboi, yakni Texas, mendadak mengajukan referendum separatis. Kepala Pergerakan Texas Nasional, Daniel Miller, memulai seruan Texit alias Texas Exit (Texas Keluar) pada Jumat 24 Juni 2016 melalui kicauan di Twitter-nya kepada Gubernur Texas, Greg Abbott.

''Selamat Pagi (Gubernur) @GregAbbott_TX. Hari yang indah untuk menjadwalkan sebuah referendum bagi Texas Merdeka!'' cuit Miller, seperti disunting dari CBS News, Sabtu (25/6/2016).

Setelah kicauan itu, tagar #Texit mendadak populer, terutama di Fort Worth Stockyards, kawasan bersejarah di Texas yang memiliki luas sekira 98 are.

Pada 1836–1845, faktanya Texas memang pernah menyandang predikat sebagai negara merdeka dan terlepas dari Amerika Serikat. Sehingga, perdebatan perihal keluarnya negara bagian ini dari AS merupakan isu yang sudah lama diembuskan.

Permintaan untuk keluar sempat diajukan lagi pada Desember 2015. Namun, Partai Republik menolak pemungutan suaranya. Meski begitu, Miller berencana untuk mengajukan lagi vote tersebut pada 2018. Sebagaimana kali ini, dia menyatakan memiliki sedikitnya seperempat juta penduduk di belakangnya.***