AMMAN - Perang Arab-Israel tahun 1967 telah membuat ratusan ribu penduduk Palestina mengungsi. Menurut data Pusat Pengungsi Palestina, jumlah warga Palestina yang mengungsi mencampai 120 ribu jiwa yang terdiri dari 13 ribu kepala keluarga.

Ratusan ribu jiwa penduduk Palestina itu mengungsi ke sebuah kamp pengungsi Al-Buq'ah, sekitar 22 Km di Barat Laut ibukota negara Yordania, Amman. Kamp inilah kamp pengungsi Palestina terbesar sepanjang sejarah untuk pengungsi Palestina yang berada di luar negara mereka.

UNHCR PBB membangun sejumlah fasilitas di kamp ini, seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial.

Sebanyak 16 unit sekolah (dengan 27 ribu murid) beroperasi, dua klinik kesehatan yang didukung 12 tenaga medis dan 57 perawat, dan sentra layanan pembagian makanan.

Kendati demikian, para pengungsi hingga kini, masih mengeluhkan rendahnya kualitas layanan fasilitas yang ada di kamp. Di antaranya, kurangya peralatan medis dan jenis obat yang minim, serta kemampuan daya beli yang rendah akibat kemiskinan. Menurut statistik pada 2010, jumlah pengangguran di kamp ini mencapai 26 persen.

Namun, di tengah-tengah keterbatasan itu, tak sedikit warga di kamp yang tak mau kalah dengan keadaan. Mereka bangkit. Banyak penghuni kamp yang sukses di bidang akademis mereka, seperti kedokteran, perawat, dan lainnya. Tak sedikit pula di antara mereka yang berhasil menduduki jabatan-jabatan penting di pemerintahan Yordania.

Kesuksesan tersebut, tak membuat mereka melupakan perhatian dan kepedulian atas penderitaan saudara-saudara mereka di Palestina. Ini antara lain ditunjukkan dengan intensitas demonstrasi anti-Zionis Israel yang cukup tinggi.

Pada 1970, ada 400 warga kamp yang ditangkap menyusul bentrokan dengan tentara Yordania. Pada 2004, tiga orang terluka dan enam di tahan buntut bentrok demonstrasi atas agresi Israel di Gaza.***