LOUISVILLE - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sangat kecewa karena rencananya menyematkan potongan kain Kakbah di peti mati petinju Muhammad Ali kandas sebab dilarang panitia pemakaman Ali.

Dilansir Daily Mail, Sabtu 11 Jui 2016, Erdogan sengaja menyempatkan diri untuk terbang ke Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Dia berencana untuk menghadiri pemakaman Ali yang akan digelar hari Jumat. Selain untuk menyematkan potongan kain Kakbah, Erdogan juga ingin membacakan pidato di pemakaman Ali pada waktu setempat.

Selain Erdogan, Menteri Agama Turki, Mehmet Gormez, pun juga ingin melantunkan ayat suci Alquran dalam pemakaman petinju itu. Keinginan Gormez pun juga ditolak panitia.

Karena keinginannya ditolak, pihak pengamanan Erdogan sempat bersitegang dengan pihak pengamanan setempat. Akibatnya, Erdogan memutuskan pulang lebih cepat dan tidak jadi menghadiri pemakaman Ali. Seorang pegawai kepresidenan Amerika Serikat mengatakan pria itu telah meninggalkan Amerika Serikat pada Kamis, 9 Juni 2016.

Menanggapi kekecewaan Erdogan, pihak keluarga Ali pun angkat bicara. Perwakilan keluarga Ali, Bob Gunnell, mengatakan penolakan ini terpaksa dilakukan karena mereka tak punya waktu untuk pidato Erdogan. "Kami tidak punya slot waktu untuk mereka," kata dia.

Di mata Erdogan, Ali tak hanya sekadar pejuang di atas ring tinju, tapi juga pejuang bagi umat Muslim di dunia. "Ketika kesuksesannya berlanjut dari satu ring ke ring lain, dia juga menjadi suara umat Muslim yang menjadi korban di seluruh dunia," kata dia.***