NEW YORK - Pertumbuhan Muslim di Amerika Serikat sepertinya tak bisa dielakkan. Di tengah fanatik anti Islam, di saat itu pula simpatik warga terhadap Muslim semakin menguat. Salah satu buktinya, sebuah kota di negara adidaya ini akhirnya 'jatuh' ke tangan Muslim.

Kota Hamtramck merupakan studi kasus perubahan demografi akibat arus migran beberapa tahun terakhir ini. Dulunya mayoritas warga Hamtramck adalah pekerja otomotif Katolik Polandia. Kini, pemilik toko dan bisnis kecil kebanyakan warga Muslim.

Tidak lama setelah serangan teroris di Paris, sebelum penembakan di San Bernardino dan pada musim kampanye di mana Donald Trump mengandalkan sikap fanatik sebagai landasan kampanyenya menjadi bakal calon presiden, di antaranya dengan rencana melarang Muslim masuk ke Amerika warga kota Hamtramck di Michigan memilih dewan kota pertama di Amerika yang mayoritas nya Muslim.

Selama lebih dari seratus tahun, kota Hamtramck di pinggiran Detroit, Michigan, dihuni oleh banyak migran keturunan Polandia yang beragama Katolik.

Pada tanggal 3 November 2015, merupakan hari yang tak terlupakan bagi Saad Almasmari, yang meraih suara terbanyak dalam pemilihan Dewan Kota Hamtramck.

Pria kelahiran Yaman ini adalah seorang dari tiga kandidat Muslim dalam pemilu di kota itu. Ketiganya memperoleh suara mayoritas di salah satu kota yang memiliki jumlah migran terbesar di negara bagian Michigan.

Kota Hamtramck terkenal karena sebagian besar anggota dewannya Muslim.

Osama Siblani adalah penerbit ''The Arab American News'' yang memuat berita kemenangan Almasmari di halaman depan.

''Sekitar 27 persen penduduk Hamtramck adalah warga asal Yaman, 22 persen Bengali, 12 persen Muslim asal Bosnia. Jadi sekitar 65 persenpenduduknya adalah Muslim,'' kata Almasmari.

Kota Hamtramck merupakan studi kasus perubahan demografi akibat arus migran beberapa tahun terakhir ini. Dulunya mayoritas warga Hamtramck adalah pekerja otomotif Katolik Polandia. Kini, pemilik toko dan bisnis kecil kebanyakan warga Muslim.

''Kami terbiasa dengan keragaman etnis dan arus masuk imigran baru dan bagaimana mereka mengubah kota ini. Memang inilah kami, karena itu kami terkejut dengan perhatian nasional dan internasional terhadap kota kami,'' kata Walikota Hamtramck, Karen Majewski.

Namun, perhatian pada kota Hamtramck segera surut. Ketika rapat dewan kota pertama diadakan Januari lalu, hanya ada dua media yang meliput acara itu. ''Saya adalah orang Amerika sebelum saya menjadi seorang Muslim,'' kata Saad Almasmari.

Ia telah 75 kali diwawancarai sejak diangkat menjadi anggota Dewan Kota.

Tetapi jika diminta Trump berbicara tentang Islam, Almasmari menyatakan akan menolaknya. Menurutnya, fokus yang diutamakan adalah membantu Hamtramck, salah satu kota dengan tingkat kemiskinan tertinggi, keluar dari masalah finansial.***