ISTANBUL  - Spekulasi penyebab jatuhnya Pesawat Mesir dari Maskapai EgyptAir empat hari lalu (Kamis, 19 Mei 2016), bertambah ganjil setelah muncul pengakuan dua pilot Turki, bahwa muncul penampakan UFO (Unidentified Flying Object), sejak sebelum EgyptAir dilaporkan hilang.

Pengakuan ini datang dari seorang pilot dan kopilot Maskapai Turkish Airlines pada Kamis, 19 Mei 2016 lalu sekira pukul 11.30 malam waktu setempat di wilayah udara Turki, tepatnya di atas Distrik Silivri, Istanbul.

“Sebuah obyek tak teridentifikasi dengan cahaya hijau melintas dua sampai tiga ribu kaki di atas kami. Kemudian benda itu tiba-tiba menghilang. Kami menduga itu adalah UFO,” ungkap percakapan yang terekam antara pilot Turkish Airlines dan Air Traffic Control Istanbul yang dikutip Hurriyet Daily News dan diwartakan Mirror, Senin (23/5/2016).

Hingga saat ini keterkaitan antara kejadian penampakan UFO tersebut dengan jatuhnya EgyptAir bernomor penerbangan MS804 memang belum terbukti. Tapi hal ini seolah menambah misteri penyebab jatuhnya pesawat yang membawa 56 penumpang dan 10 kru tersebut.

Sebelumnya diberitakan, pilot EgyptAir, Mohamed said Shoukair disebutkan hilang radio kontak sebelum pesawat berjenis Airbus A320 itu hilang.

Namun menurut sebuah sumber penerbangan di Prancis, sedianya pilot Shoukair sempat melaporkan adanya asap yang memenuhi kabin pesawat dan mengatakan, bahwa dia akan melakukan pendaratan darurat.

Spekulasi lain juga sempat disuarakan Menteri Pertahanan Yunani, Pano Kammenos yang mengatakan bahwa dia mendapat info dari sumber terpercaya, bahwa Pesawat EgyptAir sempat melakukan manuver ekstrem.

Kammenos mengungkapkan EgyptAir MS804 sebelumnya menurunkan ketinggian pesawat secara drastis dari 37 ribu kaki menuju 15 ribu kaki dan melakukan manuver berbelok secara tajam 90 derajat di atas Kepulauan Karpathos.

Terlepas dari spekulasi di atas, baik otoritas Mesir maupun Prancis yang warganya paling banyak jadi korban, enggan menanggapi, setidaknya sampai ditemukannya kotak hitam.

Saat ini, pencarian kotak hitam EgyptAir MS804 masih dilakukan setelah puing-puing pertama pesawat nahas tersebut, ditemukan 180 mil dari Kota Alexandria oleh militer Mesir pada Jumat, 20 Mei 2016 lalu.

“Semua teori tentu kami periksa lagi, akan tetapi belum ada satu pun yang menjadi dugaan terkuat,” tutur Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Marc Ayrault. ***