LUSAKA - Kedutaan Besar (Kedubes) China di Zambia terpaksa mengeluarkan pernyataan yang membantah laporan dari media setempat yang menuduh China memberi makan warga Afrika dengan daging manusia.

Duta Besar (Dubes) Yang Youming mengeluarkan pernyataan bernada keras yang menyebut laporan tersebut merupakan fitnah yang keji.

Laporan yang berjudul “China beri makan Afrika dengan daging manusia” yang menyebar di media sosial dan dipublikasikan oleh media lokal Kachepa itu diduga berawal dari seorang perempuan warga Zambia yang tinggal di China.

Melalui akun media sosialnya, perempuan itu mengklaim perusahaan daging di China mengumpulkan mayat manusia dan mengolahnya menjadi daging kornet, kemudian mengirimnya ke Afrika. Tabloid lokal Zambia, Daily Post men-tweet tangkapan layar dari sebuah posting Facebook bermasalah yang dibuat perempuan bernama Barbara Akuosa Aboagye tersebut.

Namun, posting tersebut dibuktikan sebagai hoax setelah diketahui bahwa salah satu foto yang ditampilkan dalam post Facebook itu merupakan strategi pemasaran dari sebuah game horor berjudul Resident Evil 6 pada 2012.

“Hari ini surat kabar tabloid setempat secara terbuka menyebarkan rumor, mengklaim bahwa China menggunakan daging manusia untuk membuat kornet daging sapi dan menjualnya ke Afrika. Hal ini adalah sebuah fitnah keji dan pencemaran nama baik yang sama sekali tidak dapat kami terima,” demikian pernyataan Dubes Yang Youming yang dilansir Asian Correspondent, Jumat (20/5/2016).

“Dengan ini kami menyatakan kemarahan dan mengutuk tindakan semacam ini,” tambahnya.

Kedubes China menuntut pihak Zambia untuk mengusut tabloid yang memublikasi cerita tersebut sekaligus sumber hoax yang beredar. Wakil Menteri Pertahanan Zambia, Christopher Mulenga telah berjanji untuk menyelidiki hal ini.

“Pemerintah Zambia menyesali insiden ini dengan melihat hubungan yang hangat antara Zambia dan China,” kata Mulenga.

“Kami akan memastikan otoritas pemerintah yang berwenang untuk melakukan penyelidikan dan memberikan pernyataan yang komprehensif,” pangkasnya.***