BANJA LUKA - Sebuah masjid bernama Ferjadija di Kota Banja Luka, Bosnia dibangun dan dibuka kembali untuk umat Islam pada Sabtu (7/5) kemarin, setelah lebih dari dua dekade hancur akibat dibom pasukan Serbia pada puncak perang Balkan tahun 1993.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (7/5/2016), upacara pembukaan masjid itu dijaga ketat keamanan, dihadiri oleh (mantan) Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu yang menurut media Turki sebagian biaya rekonstruksi masjid itu berasal dari Turki.

"Kebencian telah surut, kepercayaan telah tumbuh dan rekonsiliasi akan memperkuat roh kita," kata pemimpin muslim di Bosnia, Grand Mufti Husein Kavazovic, di depan kerumunan ribuan orang saat dibukanya kembali masjid itu.

"Muslim, Ortodoks, Katolik, Yahudi dan semua warga negara lain dapat dan harus membangun bersama perdamaian di tanah Eropa," imbuhnya.

Masjid Ferhadija pada abad ke-16 menurut situs Warisan Dunia UNESCO, adalah salah satu tempat ibadah utama bagi umat Islam di Bosnia sebelum perang pada 1992-1995 yang terjadi antar berbagai etnis.

Konflik ini melibatkan Bosnia dan Republik Federal Yugoslavia, kemudian berganti nama menjadi Serbia dan Montenegro. Begitupula Kroasia.

Sebanyak 14 masjid di Banja Luka hancur selama perang, sementara penduduk muslim dan Kroasia dipaksa keluar dari kota. Namun, begitu juga puluhan gereja hancur dalam perang itu.

Upaya umat Islam Bosnia untuk membangun kembali Ferhadija yang juga dikenal sebagai masjid Ferhat-Pasha, itu sebetulnya sudah dimulai pada Mei 2001. Namun saat itu memicu kerusuhan anti-muslim yang mengakibatkan satu orang tewas dan 30 luka-luka.

Upaya untuk membangun kembali masjid lalu dilanjutkan pada tahun 2007. Kemudian pada tahun 2009, pengadilan Serbia Bosnia mengembalikan USD$ 38 juta terhadap otoritas setempat untuk 16 masjid di Banja Luka yang hancur akibat perang. (dtc)