LONDON - Sadiq Khan yang merupakan putra supir bus asal Pakistan yang sempat dituduh memiliki kaitan dengan ekstremisme, terpilih sebagai Wali Kota London, Inggris. Sadiq Khan menjadi Muslim pertama yang terpilih sebagai Wali Kota London.

Hasil pemungutan suara Kamis (5/5/2016), memperlihatkan calon Partai Buruh ini meraih 44,2% suara sementara saingan terdekatnya Zac Goldsmith dari Partai Konservatif yang hanya meraih 35% suara.

Khan yang lahir di London pada tahun 1970 dibesarkan di rumah susun dengan enam kakak dan adik perempuannya di Tooting, daerah di London selatan dengan etnis beragam.

"Cerita saya adalah cerita tentang London. Ayah saya adalah seorang supir bus dan ibu saya penjahit. London memberikan saya kesempatan untuk berkembang, dari rumah susun dan menjalankan usaha yang berhasil dan menjabat di kabinet," kata Khan, anggota parlemen pihak oposisi, Partai Buruh, dalam situsnya.

Partai yang memimpin Konservatif menuduhnya terkait dengan ekstremisme Islam, namun ia mengecam radikalisme sebagai kanker.

Khan berhenti dari pekerjaanya sebagai pengacara hak asasi manusia dan menjadi anggota parlemen untuk Tooting pada 2005.

Menteri Muslim pertama

Pada tahun 2008, Perdana Menteri saat itu Gordon Brown mengangkatnya menjadi menteri komunitas sebelum menjadi menteri transportasi, sekaligus menjadi menteri Muslim pertama yang menghadiri sidang kabinet.

Ia bergabung dengan Partai Buruh pada usia 15 tahun dan ditunjuk sebagai anggota majelis di daerah yang dikuasai Partai Konservatif di London, Wandsworth, pada 1994.

Dalam tanya jawab di parlemen akhir April lalu, Perdana Menteri David Cameron mempertanyakan pertimbangan Khan untuk hadir dalam sebuah acara yang sama dengan pria yang disebut mendukung gerakan yang menyebut diri negara Islam atau ISIS.

Khan menuduh pernyataan perdana menteri bersifat 'memecah'.

Dalam tanya jawab tanggal 20 April itu, Cameron menyatakan, "Saya khawatir tentang calon dari (Partai) Buruh, yang muncul lagi dan lagi dan lagi (dalam acara yang sama dengan Suliman Gani di daerah pemilihannya, Tooting)," sebelum diinterupsi oleh anggota partai buruh dengan teriakan, 'memalukan'.

Khan terpilih dengan keunggulan cukup besar dari Zac Goldsmith, yang juga menuduhnya terkait dengan terorisme.

Seorang anggota parlemen dari Partai Konservatif, Andrew Boff, mempertanyakan kampanye negatif Goldsmith yang mengaitkan dengan seorang radikal.

Boff mengatakan kepada BBC, pendekatan negatif seperti ini merusak hubungan Partai Konservatif dengan berbagai komunitas di London.***