MEDAN - Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan harus tetap menjaga kesehatan. Untuk itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan menghimbau agar masyarakat menjaga kesehatan di bulan Ramadan dengan mengatur konsumsi makanan dan minuman pada saat berbuka dan sahur. Sebaiknya dilakukan tidak berlebihan. Hal itu diserukan oleh Sekretaris IDI Medan, dr Galdi Walfi kepada Waspada pada Senin (12/3) di Medan.

Selain memantapkan tekad dan niat untuk memperkuat Ibadah, hal penting kata dr Galdi adalah sahur dan berbuka dengan yang cukup, jangan berlebihan. Kemudian menjaga tubuh jangan sampai kekurangan cairan waktu beribadah puasa dengan cara minum yang cukup waktu sahur dan berbuka.

Berpuasa bukan berarti mengurangi aktivitas melainkan berpuasa adalah moment penting untuk diisi dengan kegiatan positif apalagi untuk kesehatan. Karena itu, dr Galdi mengatakan penting melakukan olahraga saat di bulan Ramadan.

"Olahraga yang ringan dalam (3-5 x seminggu dalam rentang waktu 30-45 menit per kali olahraga, Istirahat yg cukup, jika dibutuhkan minum vitamin yang berguna untuk tubuh, jangan lupa untuk menyempatkan ibadah lain seperti membaca quran dan bersedekah," katanya.

Ibu Hamil Berpuasa

Sementara itu, terkait ibu hamil bolehkah berpuasa, Dokter obgyn, yang juga Ketua POGI Sumut Dr.dr.Johny Marpaung,SpOG,Subsp KFm mengatakan pada prinsipnya ibu hamil itu dalam menjalankan ibadah puasa tidak masalah. Terpenting sebutnya sepanjang si ibu hamil tidak merasakan lemas boleh saja puasa.

Tapi memang khusus ibu hamil harus menghindari pekerjaan berat saat berpuasa, dan harus makan makanan bergizi kemudian istirahat lebih banyak kemudian minum air putih juga diperbanyak.

"Jika siang berpuasa, saat berbuka puasa dicukupkan asupan air minumnya, dilanjutkan saat usai shalat taraweh juga harus minum banyak. Kemudian pada saat sahur juga harus banyak minum. Kebutuhan minum itu sama saat sebelum puasa. Jika satu hari minum 1 sampai 2 liter saat tidak puasa, nah saat puasa harus begitu juga,' ungkapnya.

Ia menyarankan Jika masih hamil muda dengan kondisi mual hebat, susah makan sebaiknya puasanya ditunda bisa digantikan dengan membayar fidiah atau menggant nantinya.

Namun, selama menjadi dokter menangani ibu hamil, sampai saat ini ia belum pernah menemukan ibu hamil sakit karena berpuasa.